5 Kesalahan Fatal dalam Merawat Ikan Cupang yang Harus Dihindari

Bettaverse.id - Ikan cupang adalah salah satu ikan hias yang paling populer di kalangan pecinta akuarium. Selain warna-warninya yang menawan, ikan cupang juga dikenal dengan keindahan siripnya yang menjuntai dan gerakannya yang elegan. Namun, merawat ikan cupang tidak semudah yang dibayangkan. Banyak pemilik ikan cupang yang tanpa sadar melakukan kesalahan dalam perawatan yang justru merugikan kesehatan dan keindahan ikan cupang mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas lima kesalahan fatal yang sering dilakukan dalam merawat ikan cupang dan bagaimana cara menghindarinya.

Baca Juga: Tips Memilih Akuarium yang Tepat untuk Ikan Cupang Anda


1. Menempatkan Ikan Cupang dalam Wadah yang Terlalu Kecil

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan pemilik ikan cupang adalah menempatkannya dalam wadah yang terlalu kecil. Banyak orang berpikir bahwa karena ikan cupang berukuran kecil, mereka bisa hidup bahagia dalam ruang yang sempit. Padahal, ikan cupang membutuhkan ruang yang cukup untuk berenang dan bergerak bebas. Wadah yang terlalu kecil dapat menyebabkan stres pada ikan cupang, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatannya secara keseluruhan.

Idealnya, ikan cupang ditempatkan dalam akuarium dengan ukuran minimal 10 liter. Akuarium yang lebih besar tidak hanya memberikan ruang lebih bagi ikan cupang untuk berenang, tetapi juga membantu menjaga kualitas air tetap stabil. Selain itu, akuarium yang lebih besar juga mempermudah pemilik dalam menjaga kebersihan air dan mengatur suhu yang tepat.

2. Mengabaikan Kualitas Air

Kualitas air adalah faktor utama dalam menjaga kesehatan ikan cupang. Air yang kotor atau tidak diolah dengan baik dapat menjadi sarang bakteri dan parasit yang berbahaya bagi ikan cupang. Salah satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah tidak mengganti air akuarium secara teratur atau menggunakan air yang tidak diolah dengan benar.

Air dalam akuarium ikan cupang sebaiknya diganti setiap minggu dengan air bersih yang sudah diendapkan selama 24 jam untuk menghilangkan klorin. Selain itu, pastikan untuk selalu memantau suhu air agar tetap berada dalam kisaran 24-28 derajat Celsius. Penggunaan filter air juga sangat dianjurkan untuk menjaga kualitas air tetap optimal dan mengurangi penumpukan kotoran serta sisa makanan yang dapat merusak kesehatan ikan cupang.

3. Memberi Makan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Memberi makan ikan cupang adalah salah satu aspek penting dalam perawatan mereka. Namun, banyak pemilik ikan cupang yang tidak mengetahui jumlah makanan yang tepat untuk ikan mereka. Memberi makan terlalu banyak dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan lainnya, sementara memberi makan terlalu sedikit dapat menyebabkan malnutrisi.

Ikan cupang sebaiknya diberi makan dua kali sehari dengan porsi kecil yang dapat habis dalam waktu dua hingga tiga menit. Pakan yang diberikan bisa berupa pelet khusus ikan cupang, cacing sutra, atau jentik nyamuk. Hindari memberikan makanan berlebihan karena sisa makanan yang tidak dimakan dapat membusuk dan mencemari air, yang pada akhirnya membahayakan kesehatan ikan cupang.

4. Menggabungkan Ikan Cupang dengan Ikan Lain yang Tidak Sesuai

Sifat agresif ikan cupang, terutama jantan, membuat mereka sering kali tidak cocok untuk ditempatkan bersama dengan ikan lain dalam satu akuarium. Kesalahan dalam memilih teman akuarium bagi ikan cupang dapat berujung pada perkelahian yang menyebabkan cedera atau bahkan kematian.

Jika Anda ingin menggabungkan ikan cupang dengan ikan lain, pastikan untuk memilih ikan yang sifatnya tenang dan tidak memiliki sirip panjang yang bisa memancing agresi ikan cupang. Ikan-ikan seperti neon tetra atau harlequin rasbora biasanya cocok sebagai teman akuarium ikan cupang. Namun, tetap pastikan untuk mengawasi interaksi mereka secara berkala agar dapat segera mengambil tindakan jika terjadi masalah.

5. Mengabaikan Tanda-tanda Penyakit

Sering kali pemilik ikan cupang tidak menyadari tanda-tanda awal penyakit pada ikan mereka. Padahal, mendeteksi penyakit sejak dini dapat membuat perbedaan besar dalam keberhasilan pengobatan dan pemulihan ikan cupang. Beberapa tanda umum penyakit pada ikan cupang termasuk perubahan warna, nafsu makan menurun, perilaku yang tidak biasa seperti sering menggosokkan tubuh ke benda di dalam akuarium, atau sirip yang terlihat sobek dan tidak rapi.

Jika Anda melihat salah satu tanda-tanda tersebut pada ikan cupang Anda, segeralah lakukan langkah-langkah penanganan seperti memisahkan ikan yang sakit ke akuarium karantina dan memberikan perawatan yang sesuai. Penggunaan obat-obatan ikan yang tepat serta menjaga kebersihan dan kualitas air dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.




Merawat ikan cupang memang memerlukan perhatian dan ketelitian. Dengan menghindari lima kesalahan fatal yang telah dibahas di atas, Anda dapat memastikan bahwa ikan cupang Anda tetap sehat, bahagia, dan dapat menunjukkan keindahan mereka yang sesungguhnya. Ingatlah bahwa ikan cupang adalah makhluk hidup yang membutuhkan perawatan yang baik dan lingkungan yang mendukung untuk berkembang dengan optimal.
Previous Post Next Post